Nilai Skolastik Kurang
Anak saya 13 th, kls 1 SMP, habis dites IQ-nya 135, tapi skolastik-nya 15. Katanya potensinya kurang krn skolastik kurang. Apa maksud skolastik? Bagaimana cara terbaik mendidik ank tsb? Thanks
Manajer Keluarga – Jakarta
Dear Ibu… Ada beberapa hal sebelumnya yang ingin saya sampaikan mengenai test IQ yang yang di uji pada anak Ibu; Ada banyak sekali jenis test IQ yang dapat digunakan dan beragam tujuan dari test itu difungsikan. Bila anak Ibu mendapat test psikologi yang dilakukan oleh biro psikologi tertentu maka biro tersebut berkewajiban memberikan surat yang memberikan informasi hasil dari test IQ yang baru saja dilakukan oleh anak Ibu. Pada surat tersebut terlampirkan beberapa keterangan seperti kemampuan umum (general ability-hasil atau skor IQ yang diperoleh).
Pada surat keterangan tersebut juga tercantum tujuan test IQ diberikan, misalnya apakah test tersebut hanya untuk mencari skor IQ semata, atau test IQ yang disertai dengan test untuk mengukur bakat, minat, prestasi belajar dan sebagainya. Oleh karena itu Ibu dapat menanyakan hal tersebut atau dapat membaca pada bagian atas tujuan test tersebut diberikan. Pada surat keterangan tersebut juga dicantumkan informasi mengenai aspek-aspek yang di ukur atau di uji dalam test IQ tersebut seperti faktor-faktor abilitas (kemampuan) inteligensi secara umum, seperti kemampuan verbal, kemampuan berpikir abstrak, kemampuan numerik, memori, visual-spasial dan sebagainya. Pada test IQ juga memberikan gambaran kepribadian secara umum yang disertai tentang penjelasan kecendrungan perilaku (atau gambaran perilaku) dari skor yang diperoleh pada setiap aspek. Aspek-aspek ini sangat tergantung dari jenis alat ukur yang digunakan. Nilai skolastik yang muncul menunjukkan salah satu aspek yang di ukur dalam test tersebut.
Test IQ yang dilakukan pada anak sekolah tingkat dasar dan menengah biasanya bertujuan untuk menduga kecepatan perkembangan keberhasilan dalam belajar pada masa mendatang. Karena saya tidak melihat secara langsung surat keterangan hasil test psikologi tersebut dan disebutkan bahwa nilai skolastik yang diperoleh maka saya menduga test IQ yang dijalani oleh anak Ibu merupakan test bakat (aptitude test, yang disertai dengan pengukuran inteligensi)
Nilai skolastik yang diperoleh merujuk pada potensi kesiapan belajar dalam banyak bidang ilmu pengetahuan, kemampuan verbal, kecepatan dalam memahami hubungan-hubungan, perbendaharaan kata-kata dan istilah, dan kecepatan serta ketepatan membaca; ilmu-ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam, dan matematika.
Ibu tidak perlu khawatir dengan nilai skolastik yang rendah, bila melihat skor anak yang diperoleh 135 maka ia digolongan pada anak cerdas (sangat superior), kecerdasan IQ tidak semata-mata menggambarkan tingkat kecerdasan anak, pelbagai kecerdasan lain yang berperan penting untuk kesuksesan seperti EQ dan SQ juga ikut berperan dalam meraih prestasi anak.
Hal yang dapat dilakukan adalah menumbuhkan minat belajar dan ketertarikan anak untuk belajar. Biasanya anak malas belajar disebabkan karena anak kurang dapat memahami fungsi dan kegunaan ilmu-ilmu tersebut dalam kehidupan perilaku sehari-harinya. Metode terbaik adalah dengan menumbuhkan rasa ketertarikan anak dengan praktik secara langsung, metode belajar visual, auditorik, dan sebagainya.

Sayed Muhammad adalah lulusan psikologi Universitas Islam Indonesia, ia adalah perintis dan penulis tetap di website ini.
Leave a Reply