Ibu Didiagnosa Diabetes
Sy mmpunyai ibu..dl dy pernah sakit..dan beberapa thn yg lalu didiagnosa dokter diabetes. Tp yang mmbuat saya heran skrg sakitnya jd ga jelas…mcm2 diagnosa yg muncul…sering ngeluh sakit…tp dsaat diajak jln ato senang2 jd semangat dan tdk spt sakit. Sy curiga beliau mnderita sindrom menchausen ato pura2 skt untuk dpt simpati dan lpas tanggungjawab…bgmn mnurut ibu? Ap yg hrs kmi lkukan? Mengingat di payakumbuh kami blm mnmukan psikolog untuk konsultasi…kmi mohn pnjlasany….trmksh
Manajer Keluarga (25)
Salam Ibu,
Anda tidak perlu curiga dengan perubahan sikap ibu yang muncul setelah hasil diagnosa dokter yang menyatakan Ibu Anda menderita diabetes melitus (DM). Kebanyakan orang yang mengidap DM mengalami perubahan psikologis sejak mengetahui dirinya mengidap penyakit ini. Kemunculan stres dan depresi biasanya terjadi pada beberapa orang sejak divonis atau mengetahui dirinya mengidap penyakit ini.
Perubahan-perubahan psikologis yang terjadi bisa terjadi naik turun bahkan pada perilaku labil, seperti marah tanpa sebab, ketakutan yang berlebihan atau tanpa alasan yang jelas, panik, bingung atau melamun, frustrasi, atau penolakan terhadap kondisi tubuh yang sakit atau berperilaku seolah-olah dirinya tidak dalam keadaan sakit sementara kondisi tubuh yang sebenarnya sedang mengalami penurunan.
Perilaku tersebut dapatlah dipahami dengan kerangka berpikir si penderita; pertama, bahwa tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini secara total, artinya penyakit ini akan mengidap seumur hidup. Inilah yang memunculkan rasa frustrasi pada penderita DM. Kedua, orang yang mengidap DM berarti menghadapi perubahan gaya hidup secara drastis, dimulai dari pengaturan gaya makan sampai pada olahraga yang ketat. Ketiga, kehidupan kesehariannya berarti penderita DM akan menghadapi kontrol kesehatan secara rutin. Keempat, resiko kematian. Diabetes Melitus merupakan penyakit dengan resiko kematian yang tingi dengan pelbagai resiko komplikasi penyakit lainnya seperti hipertensi, gagal jantung, gagal paru, gagal ginjal, gangguan lambung dan sebagainya.
Penderita DM membutuhkan kontrol gula (glukosa) dalam darah yang perlu diperhatikan setiap harinya, bila kadar gula yang tinggi dapat menurunkan tingkat kesadaran dan kemampuan kognitif lainnya. Perubahan fisik juga disertai mudah merasa lelah, lapar setiap waktu. Tanpa kontrol kadar gula, pada level yang tinggi dapat mengakibatkan kehilangan kesadaran atau koma.
Oleh karena itu, Ibu Anda sangatlah membutuhkan dukungan dan support emosional yang kuat dari sahabat, keluarga dan anak-anaknya untuk mengelola gangguan-gangguan emosional yang ditimbulkan dari penyakit ini. Karena DM membutuhkan kontrol dan pengawasan setiap harinya, maka dibutuhkan kesabaran dan dukungan secara terus-menerus agar dampak yang ditimbulkan tidak memperburuk kondisi Ibu.

Sayed Muhammad adalah lulusan psikologi Universitas Islam Indonesia, ia adalah perintis dan penulis tetap di website ini.
Leave a Reply