Cemas Tidak Hilang Meski Telah Berobat 2 Tahun
Mba riza menurut dokter jiwaku saya mengalami gangguan jiwa OCD. Selama ini saya sudah berobat selama 2 tahun tetapi kadang sering kumat penyakit saya. Pikiran saya selalu memikirkan sesuatu yang justru tidak ingin saya pikir, seperti memikirkan saya mau mati, kalau nafas saya sesek justru saya takut mati malah nafas saya tak buat sesak itu adalah salah satu contoh pikiran saya. Saya takut memikirkan itu tetapi saya justru terus mengingat-ngingat pikiran yang buruk itu. Saya mohon penjelasannya atas gangguan jiwa saya dan apa yang harus saya lakukan supaya saya bisa sembuh. Terima kasih
Petani – Brebes
Hallo,…
Gangguan Obsessive-compulsive (OCD) merupakan salah satu bentuk dari gangguan dari kecemasan, walaupun pada konsultasi ini Anda didiagnosa mengalami gangguan obsesif kompulsif, saya belum dapat memastikannya secara pasti, karena gejala-gejala yang Anda sebutkan di email belum cukup untuk memastikan sebuah diagnosa secara tepat. Kemungkinan, bila gejala yang Anda sebutkan diatas saja, dokter memastikan Anda mengalami OCD karena adanya perilaku pengulangan (kompulsi) untuk berpikiran buruk yang kemudian menimbulkan kecemasan. Namun demikian, saya lebih condong melihat Anda mengalami gangguan kecemasan umum ( general anxiety disorder ; GAD) bila hanya melihat pada simtom yang Anda sebutkan di email saja.
Bila didiagnosa sebagai bentuk gangguan OCD; – Secara umum pada pasien OCD terdapat 1 atau 2 perilaku tertentu sebagai bentuk kompulsi dan menjadi suatu kebiasaan (habituasi), ketika kecemasan muncul baik disadari atau tidak pasien melakukan suatu bekerjaan yang sama terus berulang untuk mengurangi rasa cemas itu. Bila didiagnosa gangguan kecemasan umum (GAD); – Bila gangguan kecemasan muncul dalam intensitas hampir setiap saat dan dalam waktu yang relatif lama dalam setiap harinya, kecuali bila munculnya serangan panik yang disertai rasa sesak, mual dan pingsan maka adanya kemungkinan adanya gangguan panik (panic disorder).
Biasanya dokter/psikiatris akan banyak memberikan pertanyaan seputar gangguan kecemasan yang Anda alami sebelum memastikan diagnosa gangguan tersebut. – Kapan rasa cemas itu muncul? – Berapa lama sudah rasa cemas dan perilaku menyimpang lainnya muncul – Gejala-gejala yang muncul – Penggunaan obat-obatan sebelumnya – dan sebagainya
Melihat panjangnya waktu Anda berobat selama 2 tahun tidak memberikan kemajuan berarti; beberapa hal yang mungkin perlu Anda ketahui bahwa;
1. Penggunaan obat-obatan medis untuk penyembuhan gangguan kecemasan tidak boleh terlalu lama, penggunaan obat-obatan antidepressant dan jenis lainnya tidak boleh terlalu panjang selama masa pengobatan medis dan dibawah kontrol dokter dengan ketat. Dokter akan menanyakan efek yang dirasakan oleh pasien setiap kalinya selesai pemberian obat. Ada baiknya Anda harus bersikap tegas terhadap penggunaan obat-obatan tersebut terhadap efek samping yang ditimbulkan, tanyakanlah secara jelas mengenai efek samping penggunaan obat tersebut.
2. Pemberian obat-obatan medis kadang tidak akan efektif bila tanpa adanya konseling dan psikoterapi yang menyertainya. Fungsi obat-obatan hanya mengurang kecemasan yang muncul dan memberikan rasa tenang pada pasien, kecuali dalam beberapa hal yang bersangkutan dengan gangguan kondisi medis seperti kerusakan otak. Oleh karenanya, tanyakanlah pada dokter mengenai psikoterapi yang harus dijalani selama pengobatan medis dilakukan.
3. Penggunaan obat medis tidak boleh terhenti secara mendadak. Artinya bila pasien ingin berhenti menggunakan obat tersebut haruslah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dokter akan secara bertahap menurun dosis obat sampai terlepas pada ketergantungan pada obat tersebut.
4. Bila Anda bermaksud untuk mengganti dokter, beritahu kepada dokter jenis obat-obatan sebelumnya yang pernah digunakan. Tanyakanlah diagnosa secara tepat kepada dokter Anda, tanyakanlah efek dari obat yang diberikan oleh dokter, rembuklah treatment yang tepat dan efektif dan sesuai untuk Anda. Ingatlah, tidak semua jenis obat medis dan psikoterapi dapat cocok pada semua orang!
5. Pengobatan medis terlalu lama dan tidak efektif dapat mengakibatkan gangguan pada pasien tidak hilang atau justru berkembang pada gangguan lain yang lebih parah, seperti gangguan psikotik. Oleh karenanya, lakukanlah kerjasama sepenuhnya dengan dokter dan psikiater/ahli terapis, lakukanlah semua instruksi yang diberikan ketika menjalani terapi psikologis.
6. Kekuatan untuk sembuh pada gangguan kecemasan sebenarnya adalah pada otak kita, bagaimana kita mampu mengontrol pikiran-pikiran kita secara positif. Pada terapi kognitif, terapis akan memberikan cara-cara untuk mengembalikan kontrol pikiran negatif tersebut untuk menjadi positif, pengaturan nafas akan membantu otak mendapatkan oksigen yang cukup untuk mengurangi kecemasan atau panik. Terpenting untuk itu, penyebab rasa cemas (faktor awal) itu muncul dapat diketahui akan mempermudah untuk pengobatan untuk selanjutnya

Sayed Muhammad adalah lulusan psikologi Universitas Islam Indonesia, ia adalah perintis dan penulis tetap di website ini.
Leave a Reply